topbella

Senin, 12 Januari 2015

They Need Us

Fajar 1 syawal menyingsing, menandai berakhirnya bulan Ramadhan bulan penuh kemuliaan. Senyum kemenangan terukir di wajah-wajah perindu Ramadhan, sambil berharap kembali meniti Ramadhan di tahun depan. Satu persatu  kaki-kaki melangkah menuju tanah lapang, menyeru nama ALLAH lewat Takbir. Hingga langit pun bersaksi, di hari itu segenap mata tak kuasa membendung air mata keharuan saat berlebaran. 

Sementara itu Rasulullah SAW, seperti biasa mengunjungi rumah demi rumah untuk mendo'akan kaum muslimin agar merasa bahagia pada hari raya itu. Semua terlihat bergembira dan bahagia terutama anak-anak mereka bermain sambil berlarian kesana kemari dengan penuh kegembiraan dengan menggunakan pakaian serba baru, tak jauh dari Rosulullah tampaklah ada seorang anak yang sedang bermurung diri dan bersedih disaat anak-anak lain bergembira, penampilan anak itu sangat lusuh sekali dengan mengenakan pakaian tambalan dan sepatu yang sudah usang. Kemudian Rasulullah menghapiri anak tersebut sambil bertanya dengan suara lembutnya"anakku, mengapa kamu menangis? hari ini adalah hari raya bukan?" 

Sambil menutup wajahnya anak itu menjawab pertanyaan Rosulullah dengan tanpa berani menatap siapa yang bertanya diantara isak tangisnya, dia pun bercerita "pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakan bersama orang tuanya dengan berbahagia, anak-anak bermain dengan riang gembira, aku lalu teringat ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir ku bersama ayah, ia membelikanku gaun berwarna hijau dan sepatu baru, waktu itu aku sangat berbahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rosulullah dan dia pun mendapatkan syahidnya sehingga sekarang aku menjadi yatim, jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?"

Setelah mendengar cerita anak itu Rasulullah SAW seketika itu hatinya diliputi kesedihan yang mendalam, kemudian dia membelai kepala anak itu sambil berkata"anakku, hapuslah air matamu...angkatlah kepalamu dan dengarkanlah apa yang ingin kukatakan kepadamu...apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu?...dan apakah kamu ingin Fatimah menjadi kakak perempuanmu....dan Aisyah menjadi ibumu....bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?" begitu mendengar perkataan Rasulullah berhentilah tangisnya, ia merasa takjub pada orang yang ada di depannya. Masya ALLAH! Benar, ia adalah Rasulullah SAW. Anak itu sangat tertarik terhadap tawaran Rasulullah, namun entah kenapa dia tak bisa berkata apa-apa, ia hanya menganggukan kepala tanda setuju atas tawaran Rasulullah.

Anak yatim itu pun dibawa Rasulullah kerumahnya, sesampai dirumah Rasulullah membersihkannya, memakaikan  padanya gaun yang indah  dan diberi makanan  juga uang saku untuk hari raya, kemudian diantarnya anak itu keluar rumah, agar dapat bermain bersama anak-anak yang lainnya.

Anak-anak yang lain merasa iri terhadapnya dan mereka merasa heran dan bertanya kepada anak tersebut "gadis kecil, apa yang telah terjadi? mengapa kamu terlihat bergembira sekali? sambil menunjukan gaun barunya dan uang dia pun menjawab "akhirnya aku memiliki seorang ayah! didunia ini, tidak ada yang bisa menandinginyasiapa yang tidak berbahagia memiliki ayah seperti Rasulullah SAW, manusia yang mulia.  Aku juga memiliki seorang ibu namanya Aisyah, yang hatinnya begitu mulia, dan seorang kakak perempuan yang bernama Fatimah. Ia menyisir rambutku dan memakaikan gaun yang indah ini. Aku merasa sangat berbahagia sekali, dan rasanya ingin sekali aku memeluk dunia berserta isinya."

Rasulullah bersabda : "siapa yang memakaikan seorang anak  pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka ALLAH SWT, akan mendandani /menghiasinya pada hari kiamat. ALLAH SWT mencintai terutama setiap rumah, yang didalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barang siapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di Surga."

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

 
Evergreen Diary© DiseƱado por: Compartidisimo