topbella

Kamis, 22 Januari 2015

Menghormati Privacy


-          Rahasia pribadi
Tidak semua rahasia peribadi perlu dibeberkan. Cukup hal-hal penting yang sekiranya bisa menggerogoti kepercayaan dalam pernikahan saja.
-          “Me” time
“Me time” adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan bersama dan ingatlah etika “me time” yang oke :
·         “Me time” harus disertai rasa saling hormat.
·         “Me time” jangan sampai mengambil porsi waktu tanpa batas.
·         “Me time” adalah waktu berkualitas untuk diri sendiri, bukan alasan untuk menghindari pasangan.
-          PIN dan password
Pernikahan yang sehat tidak butuh tahu PIN dan password pasangannya. Biarkan masing-masing pihak memiliki privacy yang terjaga oleh PIN dan passwordnya.
-          Akun pribadi di bank
Tidak usah curiga suami akan menyembunyikan penghasilannya. Karena kalau kamu pandai berhitung, kamu bisa memperkirakan berapa “sisa gaji” yang ia tabung setiap bulan. Dari waktu ke waktu, boleh bertanya sambil lalu, “Tabungannya sudah cukup buat liburan, Yang?”, atau “Tahun depan anak kita masuk TK, tabungannya cukup nggak buat bayar uang pangkal?”. Istri maupun suami masih punya hak untuk membicarakan keuangan bersama, dengan tetap menjaga privasi keuangan masing-masing.
-          Berbagi ruang

Berbagi ruang privacy juga berarti memberi ruang untuk menyendiri, meleps kepusingan pekerjaan atau suntuk hati. FYI, ada tipe orang yang memerlukan kesendirian untuk mengisi energi mentalnya yang sedang low-batt.

Prinsip Kebahagiaan


·         Kebahagiaan ditentukan oleh diri sendiri
Apakah kita mau merasa bahagia atau mau merasa susah, kita yang menentukan
·         Kita tidak bisa mengubah orang lain
Yang bisa kita ubah adalah diri kita sendiri. Jadi, jika ingin bahagia sesuaikan harapanmu  dengan realita yang ada.
·         Pandai-pandailah bersyukur

Fokus pada kelebihan yang dimiliki pasanganmu. Syukuri apapun yang sudah kalian berdu dapatkan.

Membangun Rumah Cinta


Membangun rumah tangga bahagia dalam pernikahan  ibarat membangun sebuah rumah. Sebelum dinding-dinding didirikan, lantai marmer dipasang, dan berbagai ornamen ditempelkan untuk membuat rumah menjadi indah, bangunlah dulu pondasi yang kokoh agar bisa menjadi dasar bagi pilar-pilar yang kuat.
-          Cinta
Untuk menjadi dasar sebuah pernikahan diperlukan L/C atau Love n Caring, yaitu cinta yang dewasa, melindungi, dan memahami. Melindungi dari hal-hal yang tidak menyenangkan atau ancaman. Cinta yang berisi kepedulian saat pasangan sedang sakit, susah, dan mendapat cobaan. Cinta yang berisi keinginan untuk berbuat yang terbaik untuknya. Cinta yang penuh pemahaman jika ada perbedaan pendapat, ada kebiasaan yang menjengkelkan. Paham bahwa perbedaan bukan untuk dibesar-besarkan tapi justru untuk dijembatani.
-          Saling percaya
Rasa percaya yang muncul seharusnya timbal balik dan ini diperlukan sebagai landasan untuk memutuskan lanjut menikah atau tidak. Rasa saling percaya tetap diperlukan sekarang dan selanjutnya untuk menjaga kelanggengan hubungan suami istri. Duh, betapa lelahnya hatimu jika dari waktu ke waktu dibayangi ketakutan dia tidak berkata jujur, tidak bisa diandalkan janjinya atau kesetiaannya.
-          Saling menghormati
Saling hormat adalah landasan dalam pernikahan untuk memahami perbedaan pendapat, kebiasaan dan juga kepentingan. Dengan saling hormat akan muncul kemauan bertoleransi dan selanjutnya kemauan melakukan kompromi.
Saling hormat juga berarti tidak menginjak martabat dan harga diri satu sama lain. Peduli bahwa kamu dan dia sama-sama punya hak asasi, tidak saling menyakiti hati dan fisik orang yang sangat kamu cintai.
-          Komitmen
Komitmen adalah sebuah pernyataan sikap dari pasangan untuk bersama-sama membangun rumah cinta. Saat senang, ya sama-sama tertawa. Saat kondisi finansial berkecukupan, sama-sama menikmati. Saat ada yang sakit , mengalami musibah, saat uang pas-pasan, juga tetap dijalani bersama, bertekad menyelesaikan masalah berdua dan saling memberi dukungan.
Komitmen untuk bersama dalam susah dan senang ini diharapkan juga menjadi “pagar” untuk menjaga kesetiaan pada pasangannya. Apalagi bagi pernikahan modern, dimana godaan bisa muncul dimana saja, kapan saja.
Payung kasih sayang
Empat pilar kokoh yang menjadi landasan rumah cinta perlu payung, yang sekaligus menjadi perekat bagi hubungan suami istri. Letakkan payung kasih sayang sebagai atapnya. Dengan payung ini, dalam cuaca panas terik atau hujan badai,  mereka yang berlindung di bawahnya bisa hidup aman dan penuh damai.
Kasih sayang memunculkan energi positif dari dalam diri kita masing-masing. Maka hal-hal positif juga yang akan kembali pada diri kita dan cepat atau lambat membuka penyelesaian masalah.

Toleransi, komunikasi, kompromi, bersyukur, keikhlasan

Senin, 12 Januari 2015

Merindukanmu

teringat suatu masa yang telah berlalu
saat aku dan dirimu bergandengan tangan
menyusuri tepian pantai yang biru cerah
membiarkan ombak menjilati kaki kita hingga basah

"ayo,berenang.." katamu
"nanti dimarahi ayah.." seruku takut-takut
"tidak..ada aku yang akan menjagamu.."

kau menggenggam tanganku lebih erat,
memberiku ketenangan,kekuatan,dan keberanian
semua rasa takut dan gundah pun sirna sudah

kita berenang hingga jauh ke tengah
lalu datang ombak besar
menghempaskan tubuh mungil kita
ke pangkuan pasir putih nan nyaman

aku terpejam dan kau pun terpejam
tenggelam dalam lamunan
menikmati hembusan angin yang meriuhkan pepohonan
di tebing-tebing tinggi yang mengelilingi kita

burung camar terbang rendah
menyanyikan sebuah lagu yang indah

"kalau sudah besar nanti,kau ingin jadi apa?"
tanyaku memecah kebisuan
"aku ingin jadi astronot,
dan akan kutuliskan namamu di bulan, Mega.."

aku tersenyum
"aku ingin jadi dokter,
kalau sakit,kau bisa datang padaku.."
"tidak sakit pun aku akan datang padamu,"

kita pun tertawa riang
langit tersenyum,mentari menghangatkan

sahabat kecilku,
dimanakah kau kini?
sesaat kita bertemu,sekejab kita berpisah
semoga kelak kita akan bertemu lagi.. ^_^

kutuliskan untuk mengenang sahabat kecilku,yang entah ada dimana... dari suatu arah,aku mendengar alunan melodi yang tidak asing,dan teringat tentangmu..
dia yang kutemui di patai Pacitan,sekitar 10 tahun silam,di bulan Syawal

bagi yang pernah tamasya ke bulan,adakah namaku tertulis disana? kalau ada,berarti mimpi sahabatku itu telah jadi kenyataan..^^
walau sepertinya aku yang lebih dekat dengan mimpi itu,kalau kelak aku mengambil master di bidang astronomi.. hehe
atau dia yang sekarang jadi dokter?

apapun itu,jadilah dirimu sendiri..

Ketika Matahari Turun Lewat Senja

Ketika matahari turun lewat senja yang temaram, 
aku hanya bisa merangkai kata menyusuri tepian mimpi-mimpi yang selama ini terpendam. 
Kubuka asa menghinggapi tetesan karuniaNya. 
Kuisi hidupku dengan ilmu yang Dia tuliskan lewat bumi dan langit.
Ketika langit telah membuka dirinya untukmu dan bumi menghamparkan impianmu begitu jauh, 
ikuti saja irama yang terdengar. 
Iringkan derap langkahmu membersamai langkahnya.

Ada sebuah impian yang tak terlukiskan
Ada kata yg tak terucapkan
Ada keinginan yang tak terungkapkan
Ada jiwa yang terluka ketika bibir ini hanya terdiam
Ada rindu yang teredam dan meremukkan hati yang dilanda gelora
Ada satu nama yang terlukis dalam hati
Namun sinarnya mulai memudar
Ada kesepian yang menggandeng lara...
Entah bagaimana, lukisan itu hanya bisa kupandang..

Jika Kita Menikah Nanti

jika kita menikah nanti, kita akan
menghadapi suatu pengalaman yang mungkin
tidak pernah terduga sebelumnya
bisa baik atau buruk, tergantung bagaimana
kita menyikapinya
akan ada banyak batu sandungan dan hal-hal
yang berjalan tidak sesuai harapan
ketahuilah, diriku bukanlah seseorang yang
sempurna
suatu saat aku mungkin terlihat sangat
cantik dan menarik di matamu, tapi
janganlah terlalu marah jika aku tanpa
sengaja terlihat jelek di depanmu

aku adalah seseorang yang sedang belajar
memahami diriku sendiri
janganlah merasa aku tidak memahamimu atau
mengabaikanmu
karena untuk belajar memahami dirimu
sebagai pasanganku, aku harus memulai dari
awal
dan semua yang kupelajari tidak akan bisa
berjalan tanpa tahapan
bersabarlah untuk memahamiku, kelak kita
akan dapat saling memahami

jika kita menikah nanti, rumah tempat
tinggal kita tidak hanya mewadahi dua jasad
yang berbeda, tapi juga dua jiwa dan dua
pemikiran yang berbeda
barangkali ada pemikiran kita yang
berseberangan
janganlah menganggap perbedaan itu hal yang
besar dan harus diubah saat itu juga
karena pengalamanlah yang membentuk
karakterku seperti ini
jika kau terlalu memaksaku untuk mengikuti
jalan pikiranmu, boleh jadi aku akan
menjadi seperti kaca yang retak atau kayu
yang patah
kau akan lebih sulit lagi memperbaikinya
untuk menjadi utuh seperti semula

aku adalah perempuan dan kau adalah laki-
laki
apa yang menjadi kelemahanmu adalah
kelebihanku dan apa yang menjadi
kelemahanku adalah kelebihanmu
kita diciptakan untuk saling melengkapi
kelemahan, bukan saling memamerkan
kelebihan

jika kita menikah nanti, kita mungkin akan
dipisahkan oleh jarak dan waktu
kau akan mengerjakan sesuatu di tempat yang
jauh dan aku harus tetap tinggal di rumahmu
untuk menjaga harta dan anak-anakmu
di saat kita jauh, hal yang paling kita
butuhkan adalah kepercayaan
kepercayaan bahwa kita akan saling menjaga
di kala jauh dan tidak akan melalaikan hak
dan tanggung jawab masing-masing
hanya doa yang bisa membuat kita tetap
dekat
doakanlah aku selalu, agar tetap berada di
jalan Allah dan mencintaimu karena Allah

suatu saat nanti, pertengkaran kecil yang
tak terelakkan pasti terjadi
jika marah, kuharap kita tetap bisa anggun
mengendalikan emosi masing-masing
jika satu diantara kita mulai mengirimkan
sinyal nada tinggi, jangan yang satunya
menanggapi dengan sinyal nada tinggi juga
karena satu sinyal nada tinggi saja sudah
cukup membuat rumah menjadi riuh
yang terlambat mengirim sinyal harus
menunggu sampai yang satunya reda
dan jika marah, marahlah karena hal itu
saja
jangan mengungkit-ungkit masa lalu dan
mengait-ngaitkan dengan orang tua ataupun
keluarga
luka karena ini lebih menyakitkan dan lebih
lama sembuhnya
masa lalu adalah perkara yang paling jauh
dari hidup kita
karena meski baru sedetik ia berlalu, ia
tidak akan mungkin kembali lagi..

jika kita menikah nanti, kau akan melihat
diriku dalam potret yang sebenarnya
ibaratnya, kau akan melihat diriku dengan
cahaya yang terang benderang seperti
terangnya siang kala matahari terik
aku tidak akan bisa menutupi kebaikan
ataupun keburukanku dari dirimu
jika melihat kebaikan dalam diriku
janganlah terlalu memujinya
tapi ingatkanlah aku untuk selalu menjaga
potensi kebaikan itu, hanya karena Allah
dan jika dirimu melihat keburukan dalam
diriku janganlah pula terlalu mencela dan
menghinanya
karena itu akan melukai perasaan dan
menyakiti hatiku


Akhi.. pernikahan ini adalah amanah dari
Allah
kelak Allah akan menanyakan sekuat apa kita
memanggul amanah ini
mari kita mempersiapkan bekal untuk
menghadapi permasalahan yang akan terjadi
agar apapun jenis badai yang menghantam dan
gelombang yang menerpa, kita tetap bisa
mengendalikan kapal kecil kita dan berlayar
dengan tenang menuju pelabuhan yang
dirindu, surga...

aku yakin, berdua denganmu kita akan mampu
menghadapinya, hingga maut menjemput

jika kita tahu apa yang kita perjuangkan,
maka kita akan punya kekuatan untuk

menghadapinya...

Aku Sahabatmu

sahabat, 
disini aku masih termangu dalam duka
nuraniku menangis
mengingati masa yang tlah terlewat 
dalam perjalanan kita

sedih, 
bila kuingat pertengkaran kecil
membuat jarak yang memisahkan kita
gelisah mengusik batinku
aku tak ingin terus begini

kawan,
ketika itu kulihat senyummu
memiliki sejuta makna
dan kudengar lisanmu
goreskan luka di hatiku

mungkin bibirku masih urung mengucap maaf
meski di hatiku membuncah penyesalan
mungkin ini karena egoku
maaf aku membuatmu terluka

maafkanlah aku
bila tak sepaham denganmu
bukan maksud diriku
buatmu merasa tak berarti

andai saja
kau dengar kata hati
pertengkaran kecil ini tak mungkin terjadi
karena aku tak pernah ingin membuatmu terluka

Tuhan,
dimanakah kutemukan kedamaian
bersamanya kudapati sebuah makna
yang tak pernah terungkap dengan kata-kata
meski hanya secara sederhana

Tuhan,
aku mencintai sahabatku
seperti bumi mencintai hujan setelah kemarau panjang
damaikanlah keresahan di hati kami..

Aku dan Ibuku # 1

 Hal yang sangat aku sukai adalah mendengarkan cerita ibu tentang betapa centilnya aku di waktu kecil dulu sambil memijiti kaki beliau yang kelelahan.
Sampai-sampai tetanggaku di rumah yang kami tempati dulu waktu aku masih kecil terheran-heran dengan perubahanku, sambil berujar "Wah, ini Mega yang dulu centilnya minta ampun itu ya? Kok sekarang jadi kalem dan pendiam? " Hehe, Aku cuma bisa senyam-senyum karena tidak terlalu ingat. Kalau bukan karena cerita ibu tentang masa kecilku aku tidak mungkin ingat kalau dulu sering memecahkan mangkuk dan piring-piring cantik koleksi ibu saat sedang ngambek. Atau ketika aku memotong rambutku sendiri sampai botak karena sedang penasaran tentang apa fungsi gunting. Ibu bilang sampai menangis melihat rambutku yang cantik jadi tidak beraturan... ^^
    Aku sangat dekat dengan ibu. Tapi aku baru menyadari bahwa aku sangat sayang pada ibu dan tidak mungkin bisa hidup tanpanya adalah ketika aku mulai melalui masa remajaku. Di saat aku sedang labil itulah ibu selalu ada buatku. Walaupun kami terkadang tidak sependapat tentang satu dua hal, tapi itu sama sekali tidak menyurutkan cinta kasih antara kami berdua.
    Suatu saat, aku sakit tipes dan DB sekaligus. Padahal itu adalah detik-detik menjelang UN SMA. Mungkin saking gigihnya aku belajar sampai lupa mengawasi saat-saat makanku, akhirnya aku kena infeksi saluran pencernaan alias tipes itu. Sialnya, ada nyamuk DB yang memanfaatkan kesempatan menularkan virus ke tubuhku yang sedang lemah imunitasnya. Awalnya aku bersikeras tidak mau ke dokter. Aku benci disuruh minum obat. Kalau ibu sedang menanyakan
kondisiku, aku selalu berpura-pura sehat. Mungkin salah satu kelebihanku adalah pandai menyembunyikan rasa sakit. Akhirnya ibu percaya. Tapi, sebaik-baik menyimpan bangkai akhirnya tercium juga. Suatu malam aku benar-benar tidak bisa berpura-pura lagi. Badanku demam tinggi, rasanya nyeri semua dan tidak ada satu pun makanan yang berhasil masuk sejak tadi pagi. Lemas sekali. Baru kali itu aku sadar akan kelemahanku, bahwa aku masih membutuhkan bantuan orang lain. Saat itu juga aku langsung dibawa ke laboratorium untuk cek darah atas rekomendasi dokter. Dan benar saja, aku positif DB. Bahkan HB-ku terjun bebas. Kalau saja terlambat tidak tertangani, mungkin saat ini aku tidak akan bisa tersenyum sambil menuliskan ini.
    Saat di rumah sakit itulah saat dimana aku baru menyadari arti penting seorang ibu dalam hidupku. Selama ini aku sangat-sangat mandiri, seperti tidak membutuhkan bantuan siapapun. Tapi, ketika aku berada di ambang hidup dan mati, aku baru sadar bahwa air mata ibuku terlalu berharga untuk terjatuh menangisi anak sepertiku. Andai saja aku tidak ngeyel membantah ketika akan diperiksakan ke dokter saat gejala DB mulai terlihat, mungkin aku tidak perlu sampai harus
berada di ruang UGD. Mungkin ibu tidak perlu memperlihatkan wajah sendu melihatku terbaring lemah di ranjang RS. Aku sendiri seakan tidak percaya bahwa yang sedang disuntik sana sini untuk diambil darahnya dan dicek setiap saat ini adalah aku. Aku merasa masih seakan-akan sedang berlarian dengan teman-temanku di tengah lapangan. Bermain kasti dan gobak sodor. Tapi apa daya, aku harus menerima kenyataan bahwa tubuh yang lemah ini adalah milikku.
    Siang dan malam ibu tidak pernah berhenti mendoakanku dan selalu ada di sisiku. Aku sempat bercanda bagaimana kalau seandainya aku mati. Ibu marah sekali mendengarnya. Aku langsung bungkam. Di ruangan RS itu aku merasakan betul saat semua perhatian dan kasih sayang ibu tercurah kepadaku.
Tidak harus kubagi lagi dengan adik-adikku. Aku senang dan berharap andai itu masih kurasakan lebih lama lagi. Sejak saat itulah aku tidak pernah lagi membantah apapun yang ibu perintahkan padaku karena aku tidak mau kehilangan sikap lembut ibu. Baru kusadari, kalau selama ini yang membuat ibu selalu mengomel dan memerahkan telingaku tidak lain karena kebandelanku sendiri. Karena ketika aku bersikap manis dan taat, ibu juga ternyata sangat lembut dan penyayang.
Marah dan omelan ibu selama ini tidak lain adalah bentuk kasih sayangnya padaku. Agar aku tidak keterlaluan. Maafkan aku ya, ibu... ^^
    

    Dari hari ke hari, hubunganku dengan ibu semakin erat dan dalam. Meskipun ibu sejak kecil selalu menanamkan padaku tentang pentingnya kemandirian, tapi aku tetap tidak bisa membayangkan akan dapat hidup tanpanya. Ibu adalah belahan jiwaku. Segala nasihat dan pendidikan yang beliau ajarkan tidak ada yang sia-sia. Ibu selalu menasihati, bahwa jadi perempuan itu harus cerdas, santun, dan mandiri. Tidak boleh hanya menggantungkan hidup pada laki-laki. Aku harus berusaha mendapatkan rezeki yang halal sendiri. Jika bukan untuk keluarga, minimal bisa kutabung, kuinfakkan atau untuk memenuhi kebutuhanku sendiri.
Orang yang mendapatkan hasil dari usahanya sendiri itu hidupnya lebih tentram dibandingkan dari hasil meminta-minta, kata Ibu, meskipun itu sama-sama halal.
    Ibu selalu mendukung apapun keinginan dan cita-citaku. Aku tidak pernah dilarang bepergian ke tempat manapun yang aku mau. Izin berkegiatan bersama teman-teman selalu mudah aku dapatkan. Aku bahagia sekali. Ibu sangat memahami kalau aku tidak bisa dikekang dan dibatasi. Justru ketika aku dibiarkan bebas, aku akan belajar apa arti tanggung jawab dan amanah. Tidak heran, aku punya banyak pengalaman dalam hal yang positif. Pikiranku juga tidak sempit. Dan ibu sangat memahami kegemaranku membaca. Walau kadang masih diingatkan kalau sampai lupa waktu karena keasyikan membaca, tapi aku tidak pernah dilarang untuk meneruskannya. Ibu hanya ingin aku lebih pandai memanajemen waktuku.
    Tapi, ada satu hal yang mengkhwatirkanku. Akhir-akhir ini, ibu mulai sering protes kalau aku masih sering bepergian. Ibu bilang aku sudah seharusnya memikirkan
memikirkan hal-hal yang lebih penting dari sekedar jalan-jalan. Ibu ingin aku lebih sering di rumah. Membiasakan diri dengan beberapa pembatasan.
Aku sedih juga, padahal walaupun aku kelihatannya jalan-jalan, sebenarnya aku belajar. Bersilaturahim dan
membuka diri untuk kesempatan-kesempatan terbaik yang tidak boleh kulewatkan. Hm... aku tahu, sebenarnya pembicaraan ini hendak mengarah kemana.
Aku sadar, sebentar lagi usiaku 22. Dan ibu mungkin mulai gelisah dengan mimpi anak gadisnya yang hendak melanglang buana. Kalau tidak ada yang menggantikan peran ibu dalam mendampingi dan mengawasiku, mungkin ibu juga takut amanah Allah tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
    Aku sebenarnya tidak ingin mengabaikan keinginan ibu itu. Tapi mau bagaimana lagi, kalau dalam seminggu saja aku tidak bepergian rasanya jenuh sangat.
Walaupun mengabaikan keinginan ibu juga hanya melahirkan kegelisahan dan penyesalan dalam hatiku. Meskipun itu hanya dalam perkara yang sepele, memilih baju untuk datang ke suatu acara, misalnya.
    Tentang pernikahan, aku tidak mau mendahulukan keinginan ibu di atas keinginanku sendiri. Akhirnya beberapa laki-laki yang pernah datang untuk memintaku pada orangtuaku harus berlalu juga. Bahkan yang terakhir, di saat aku merasa sangat cocok dengannya - karena minat kami yang sama dalam banyak
hal, selalu nyambung dalam diskusi ringan, menengah, maupun berat - pun harus kurelakan pergi karena ibuku belum merasa cocok. Tapi ada kalanya aku yang tidak cocok dengan pilihan ibuku. Kali ini aku berani membantah karena aku memang benar-benar tidak suka dengannya. Di depan ibu dia begitu manis, seperti kelinci yang jinak. Tapi saat denganku saja, dia begitu berani menggoda. Menyebalkan sekali. Ingin kumarahi, aku kasihan. Ingat bahwa dia anak orang. Tapi kalau tidak dimarahi dia akan lebih keterlaluan. Akhirnya aku pilih menghindar. Awalnya sih susah sekali menghindar darinya. Baru setelah berbulan-bulan dia akhirnya berhenti mengejarku. Sudah capek mungkin, hehe. Atau sedang menyusun strategi baru? Tak tahulah yang jelas aku tidak bisa dipaksa.
    Sampai disini, aku mulai mengambil kesimpulan. Bahwa suatu saat aku pasti akan menikah juga. Tapi jika ditanya kapan saatnya, aku menyadari waktu yang paling tepat adalah saat dimana aku dan ibuku mencintai satu laki-laki yang sama... ^^

To be continue...

About Marriage

Dari Abdullah bin Abbas ra Rasulullah saw bersabda,
"Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang istri-istri kalian yang termasuk penghuni surga? yaitu perempuan yang mencintai suaminya, mempunyai banyak anak, dan selalu meminta maaf kepada suaminya. jika ia menyakiti dan disakiti, ia segera mendatangi suaminya dan memegang tangannya lalu berkata, demi Allah aku tidak akan tidur sebelum engkau ridha kepadaku" (HR Nasa'i)

Dari Abi Hurairah Rasulullah saw bersabda,
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia tidak mengganggu tetangganya. jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik sebab mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas
jika engkau berusaha untuk meluruskannya maka ia akan patah jika engkau membiarkannya maka ia akan tetap bengkok oleh karena itu ingatlah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik
_HR Bukhari Muslim_

Pernikahan bukan sekedar cinta seorang laki-laki terhadap cumbu rayu wanita. Pernikahan adalah membangun rumah tangga yang tenteram dalam jiwa dan etika sosial, yang berada dalam bingkai keimanan kepada Allah, hidup sesuai dangan petunjuk"Nya, dan beramal untuk menjunjung tinggi agama-nya serta memperluaskan risalahnya..

Suami dan istri merupakan dua makhluk yang sejajar dalam hak dan kewajiban, dan sejalan dengan perasaan yang jujur maka kaum laki-laki bisa menjadi "penguasa" yang dipatuhi dan syaratnya adalah kesetiaan, kejujuran dan cinta

Keluarga adalah satu-satunya gua yang menyatukan laki-laki dan perempuan
oleh karena itu, pembentuknya adalah agama dan pengawalnya adalah iman menumpas perbuatan jahat yang mengancamnya adalah jihad, dan menjaga buahnya yakni anak-anak lelaki dan perempuan adalah bagian dari syi'ar Allah

_Muhammad Al ghazali_

aku tak sanggup
sungguh tak sanggup menghalau cintamu yang lembut namun memaksa
dia menggedor-gedor jantungku hingga pasrah
aku jatuh sunggu aku jatuh ke dalam rayuanmu yang tak gombal namun membuatku melayang
dia membuatku berilusi tentang indahnya dirimu
aku marah sungguh aku marah kalau ternyata semua hanya ilusi belaka
dia akan membuatku menaguh segala setia
aku bertanya sungguh aku bertanya kepadamu siapkah dirimu terjebak denganku dalam ruang segala masa


pernikahan yang sukses tidak terjadi begitu saja, butuh waktu setiap hari untuk membangunnya

_Ummu Maya_

They Need Us

Fajar 1 syawal menyingsing, menandai berakhirnya bulan Ramadhan bulan penuh kemuliaan. Senyum kemenangan terukir di wajah-wajah perindu Ramadhan, sambil berharap kembali meniti Ramadhan di tahun depan. Satu persatu  kaki-kaki melangkah menuju tanah lapang, menyeru nama ALLAH lewat Takbir. Hingga langit pun bersaksi, di hari itu segenap mata tak kuasa membendung air mata keharuan saat berlebaran. 

Sementara itu Rasulullah SAW, seperti biasa mengunjungi rumah demi rumah untuk mendo'akan kaum muslimin agar merasa bahagia pada hari raya itu. Semua terlihat bergembira dan bahagia terutama anak-anak mereka bermain sambil berlarian kesana kemari dengan penuh kegembiraan dengan menggunakan pakaian serba baru, tak jauh dari Rosulullah tampaklah ada seorang anak yang sedang bermurung diri dan bersedih disaat anak-anak lain bergembira, penampilan anak itu sangat lusuh sekali dengan mengenakan pakaian tambalan dan sepatu yang sudah usang. Kemudian Rasulullah menghapiri anak tersebut sambil bertanya dengan suara lembutnya"anakku, mengapa kamu menangis? hari ini adalah hari raya bukan?" 

Sambil menutup wajahnya anak itu menjawab pertanyaan Rosulullah dengan tanpa berani menatap siapa yang bertanya diantara isak tangisnya, dia pun bercerita "pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakan bersama orang tuanya dengan berbahagia, anak-anak bermain dengan riang gembira, aku lalu teringat ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir ku bersama ayah, ia membelikanku gaun berwarna hijau dan sepatu baru, waktu itu aku sangat berbahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rosulullah dan dia pun mendapatkan syahidnya sehingga sekarang aku menjadi yatim, jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?"

Setelah mendengar cerita anak itu Rasulullah SAW seketika itu hatinya diliputi kesedihan yang mendalam, kemudian dia membelai kepala anak itu sambil berkata"anakku, hapuslah air matamu...angkatlah kepalamu dan dengarkanlah apa yang ingin kukatakan kepadamu...apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu?...dan apakah kamu ingin Fatimah menjadi kakak perempuanmu....dan Aisyah menjadi ibumu....bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?" begitu mendengar perkataan Rasulullah berhentilah tangisnya, ia merasa takjub pada orang yang ada di depannya. Masya ALLAH! Benar, ia adalah Rasulullah SAW. Anak itu sangat tertarik terhadap tawaran Rasulullah, namun entah kenapa dia tak bisa berkata apa-apa, ia hanya menganggukan kepala tanda setuju atas tawaran Rasulullah.

Anak yatim itu pun dibawa Rasulullah kerumahnya, sesampai dirumah Rasulullah membersihkannya, memakaikan  padanya gaun yang indah  dan diberi makanan  juga uang saku untuk hari raya, kemudian diantarnya anak itu keluar rumah, agar dapat bermain bersama anak-anak yang lainnya.

Anak-anak yang lain merasa iri terhadapnya dan mereka merasa heran dan bertanya kepada anak tersebut "gadis kecil, apa yang telah terjadi? mengapa kamu terlihat bergembira sekali? sambil menunjukan gaun barunya dan uang dia pun menjawab "akhirnya aku memiliki seorang ayah! didunia ini, tidak ada yang bisa menandinginyasiapa yang tidak berbahagia memiliki ayah seperti Rasulullah SAW, manusia yang mulia.  Aku juga memiliki seorang ibu namanya Aisyah, yang hatinnya begitu mulia, dan seorang kakak perempuan yang bernama Fatimah. Ia menyisir rambutku dan memakaikan gaun yang indah ini. Aku merasa sangat berbahagia sekali, dan rasanya ingin sekali aku memeluk dunia berserta isinya."

Rasulullah bersabda : "siapa yang memakaikan seorang anak  pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka ALLAH SWT, akan mendandani /menghiasinya pada hari kiamat. ALLAH SWT mencintai terutama setiap rumah, yang didalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barang siapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di Surga."

Lelaki Dalam Kabut # 2

Aku memanggilmu begitu
apakah kau merasa keberatan? Sejujurnya karena aku tidak mempunyai sebuah nama untuk memanggilmu dengan lebih baik. Benar, aku belum tahu.

Setiap pagi, sambil menyapu halaman aku tersenyum. Tenggelam dalam imajinasi akan sosokmu. Apakah kau terlihat seperti aku? Apakah kau tersenyum dan tertawa seperti aku? Apakah aku sudah pernah mengenalmu? Tapi aku tetap yakin, aku akan mengenalimu lagi jika kita bertemu. Karena jiwa kita sudah lama mengenal, meski jasad kita belum pernah bertemu.

Apakah kau tahu aku sangat merindukanmu? Aku tahu kau punya "penglihatan" tentang ribuan jalan dan tempat dimana kau bisa menemukanku. Tapi jika saat ini belum, mungkin karena kau sedang menempuh jalan yang salah. Dan masih ada ribuan jalan lagi yang harus kau tempuh. Tidak mengapa, aku akan setia menunggumu. Mungkin hingga usiaku 40 tahun. Tapi kau bisa datang lebih cepat dari itu andai kau mengikuti kata hatimu. Jangan membuatku menunggu terlalu lama dan jangan pernah terlambat. Karena jika kau terlambat menemuiku, mungkin kau tidak akan pernah bisa menemuiku di dunia.

Bahkan ketika aku membayangkan dan berbicara tentang kematian, itu tidak terlepas dari sosokmu. Membayangkan kau datang dengan seikat mawar hitam ke pemakamanku itu membuatku sedih. Kau tidak akan pernah setuju kalau aku sedih, kan? Tapi jangan khawatir, jika dunia ini terlalu sempit untuk mewadahi cinta kita yang begitu luas, maka kita akan bertemu di surga. Tempat yang lebih luas dan kekal untuk kita memadu cinta..

Kisah Seekor Burung

Seekor burung tampak lemas karena didera dahaga
Nafasnya terengah-engah
Lalu dia melihat intan di sebuah taman
Sebab teramat dahaga
Burung tolol itu seperti melihat air
Karena tetap menyangka intan itu adalah air

Burung itu mematuk intan
Yang tak mungkin membasahi batang lehernya
Maka berkatalah sang intan
Hai, budak nafsu yang kosong
Telah kau patuk aku dengan paruhmu, tapi aku bukan titik air
Aku tak mungkin memberikan minum
Aku tak mungkin dapat menghidupi siapapun
Kau melukai diriku, gila kau ini !
Kehidupan yang menjelmakan pribadi asing bagimu
Airku akan menggetarkan paruh2 burung
Lalu membunuh kehidupan

Burung itu tak menginginkan sang intan
Dia berlalu dari batu permata itu
Dengan perasaan kesal
Siulnya Cuma jadi keluh kesah

Setitik embun di dahan bunga mawar
Berkilauan bagai air mata bulbul
Karena mataharilah kilaunya itu
Maka gemetar dirinya karena takut pada matahari
Gelisah resah bintang yang baru lahir
Yang sekejab kan padam, karena gairah dipantau
Kerap tertipu oleh apa didapatnya dari hidup ini
Lihatlah kini dia tergantung, sebentar hendak jatuh
Seperti air mata orang bercinta sebab kehilangan kekasihnya

Burung yang kesal itu
Lalu melompat di bawah pohon mawar
Kemudian titik embun itu menetes di paruhnya

Wahai kau yang hendak melepaskan diri dari musuh
Aku bertanya kepadamu
Apakah kau titik air atau intan?
Bila burung hangus dalam api dahaga
Masih dimilikinya hidup yang lain
Titik embun itu tak padu seperti intan
Sebab intan tak seperti embun
Intan jelas bentuknya
Maka jangan sejenak pun abaikan pribadimu
Padatkan air perakmu jadi batu perak
Ciptakan nyanyian dari dawai kepribadian
Wujudkan rahasia-rahasia kepribadian !

Puisi Muhammmad Iqbal dalam Asras I Khudi, ditulis dalam bahasa Persia

Lelaki Dalam Kabut # 1

Anata kara
Kurushi nimo
Ubaeta sono toki
Watashi nimo
Ikite yuku
Yuki ga waite kuru

Aku inginkan surga yang tak berjarak, maka aku ciptakan sendiri disini, di rumahku. Agar aku tak perlu lagi mendaki untuk mengapainya. Jika bagi orang mu’min dunia adalah penjara, aku tidak ingin menganggapnya begitu. Karena aku yakin, kelak akan ada tangan kukuh yang mau menopang keletihanku dan wajah yang selalu dilumuri senyum untuk membilas lukaku, membasuh hatiku dengan selaksa cinta yang menyegarkan seperti embun di pagi hari.

Canda dan tawanya akan menjadi matahari yang menghangatkan jiwaku. Kecerdasannya akan menghidupkan bara api dalam pikiranku.

Aku yakin ia akan datang, seseorang yang sedang mencari tulang rusuknya yang hilang. Dan akulah bagian dari dirinya yang selama ini dicari itu.

Banyak orang yang kehilangan romantisme dan kata-kata cinta setelah menikah. Tapi aku akan selalu mesra dengan laki-laki yang masih dalam kabut itu. Karena cinta itu hangat dan menghangatkan. Cinta selalu memberi dan tak pernah meminta.

Aku ingin selalu melumuri jiwaku dengan cinta. Kelak jika aku telah menemukan belahan jiwaku, aku tidak akan lagi memendam perasaan cinta ini. Akan kubiarkan menyublim seperti kamper yang ada dalam almari dan menebarkan bau wangi di sekitarnya.

Aku ingin cinta itu selalu ada, menggerakkan bibirku melantunkan dzikir dalam malam yang sunyi. Mengalirkan hangat ke seluruh tubuhku...

Allah..
Saat aku menyukai hambaMu, ingatkanlah diriku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama dengan yang tak pernah berakhir..

Allah..
Ketika aku merindukan seorang kekasih, rindukanlah aku dengan seseorang yang mencintaiMu, agar kerinduanku kepadaMu semakin kuat..

Allah..
Jika aku hendak mencintai seseorang, pertemukanlah aku dengan orang yang mencintaiMu agar bertambah rasa cintaku kepadaMu

Allah..
Ketika aku sedang jatuh cinta, jagalah hatiku agar cintaku padanya tak melebihi cintaku kepadaMu..

Ya Allah..
Kami memohon cintaMu, cinta orang-orang yang mencintaiMu, dan cinta kepada segala yang akan mendekatkan kami kepada cintaMu...

Langit dan Tiga Dunia

Candy : Aku sudah menundanya terlalu lama. Dan aku tidak tahu dengan alasan apa aku harus menundanya lebih lama lagi. Aku sudah terlau lama terlena dalam kenyamanan dan kemapananku. Padahal itu hanya semu. Semua orang sudah melaju begitu cepat, tapi aku masih saja jalan di tempat. Aku hanya tidak mampu bergerak. Aku sudah lupa bagaimana caranya...


Lolly : He appears again and all the memories coming back again. I can feel the old smoke cover my eyes. But we are in different situation now. Then why there is sadness behind your happiness? Why the old memories coming back again? That world away from where I had long walked away. Once again these memories have made a new beginning. And a moment of the past still made my heart ache. Somewhere... a certain melody begin along our paths. But the only things I can do is cryin’ all night, without you...

Sweety : Mereka adalah segalanya bagiku. Tapi mengapa apapun yang kulakukan hanya tampak buruk di mata mereka? Aku hanya melakukan yang terbaik yang mampu kulakukan. Percuma. Mereka hanya memandangku sebelah mata seolah aku ini sampah busuk yang tak layak keluar dari rahim mereka. Seburuk itukah aku?

Candy, Lolly,Sweety : I need more pushes, I need more reasons to live, and I need You...

Angin berbisik pada hujan. Hujan berbisik pada awan. Dan awan berbisik pada langit. Mereka semua memahami  gelisahmu, tangismu,rasamu. Langit yang paling bijaksana terdiam sejenak dan berkata lembut padamu,
Apakah kau lihat? Selama ini aku selalu menaungimu. Masih ada bumi tempatmu berpijak,tapi mengapa kau begitu rapuh? Padahal kemarin kau hidup, saat ini kau masih hidup, dan selamanya akan terus hidup hingga batas waktumu.

Ketika semua harapan terasa buntu. Ketika semua jalan terasa tertutup. Ketika dunia terasa sempit menghimpit dadamu. Ingatlah, selalu ada Dia. Sebuah kekuatan Maha Dahsyat yang tak pernah berhenti membawa terang ke semua sudut hidupmu yang gelap. Dia menyalakan pelita dan menunjukimu jalan yang terang. Hanya kesombongan yang membuat Engkau dan Dia terasa jauh.

Kembalilah,berlarilah padanya dengan seluruh kemampuanmu. Jika kau tak sanggup berlari,maka berjalanlah. Jika kau tak sanggup berjalan, maka merangkaklah. Apapun caranya untuk sampai. Dia selalu mendamba penuh rindu akan kedatanganmu. Jika kau mendekatinya sehasta, Dia mendekat padamu sedepa. Jika kau menemuinya dengan berjalan, Dia akan menemuimu dengan berlari.

Apapun yang terjadi, bergeraklah. Pelan, lalu cepat, dan lebih cepat lagi. Air yang terus mengalir akan jernih, sedang air yang diam kan keruh menggenang. Ingatkah Rumi pernah berkata, kita dilahirkan dengan dua sayap, tapi mengapa memilih merangkak menjalani hidup? Membuat kesalahan tidak selalu buruk, tapi jangan berbaring terlalu lama disitu.

Man jadda wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan.

Man shabara zhafira, barang siapa yang bersabar akan beruntung.

Man saara ‘ala darbi washala, barang siapa yang berjalan di jalannya akan sampai.

Man yazra’ yahsud, barang siapa yang menanam akan menuai.

Semailah benih-benih kebaikan di dunia, tapi jangan berpikir untuk terlalu cepat menuainya. Percayakah kau akan hukum alam? Bambu cina hanya mampu tumbuh 12-20 cm selama 5 tahun pertama sejak ia ditanam. Walaupun sudah kau pupuk, kausiram, dan kau rawat dengan sebaik-baiknya, hanya setinggi itulah pohon ini dapat tumbuh. Namun, setelah tahun kelima, bambu cina akan tumbuh hingga tingginya lebih dari 30 meter. Mengapa? Karena pohon ini mencurahkan tahun-tahun pertama dalam kehidupannya untuk memperkuat bagian tanaman yang tidak terlihat, akar.

Begitulah kebaikan yang kita tanam bekerja.  Segala kebaikan yang kau tanamkan di dunia akan memperkuat hatimu, hingga ia menjadi besar, lapang,  sehat dan kuat menopang seluruh tubuhmu. Dari sanalah seluruh cinta yang menjadi esensi seluruh kehidupan ini bermula. Dari hatimu yang tulus dan suci.

Candy, Lolly,Sweety : Aku mendongak padamu, wahai langit. Dan ternyata kau begitu indah, mengapa aku baru menyadarinya? Siang dan malam terus bergerak, tapi kau tetap yang terindah. Let me, O heavens to sing a song as a token of gratitude and awe to your wisdom. Please, dance with me ..

Hari ini aku disini
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang tlah membakar seluruh jiwa
Ku coba resapi ku coba selami segala yang tlah terjadi
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan ku coba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini
Hari ini kan ku pastikan aku masih ada disini
Mencoba lepaskan coba bebaskan segala rasa perih di hati
Ku coba resapi ku coba hayati segala yang tlah terjadi
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan ku coba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini
Engkau selalu ada di saat jiwaku rapuh dikala ku jatuh
And I want you to know there's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you for you
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
I will survive, I will revive
Getting stronger stay alive

Kau berikan aku kekuatan untuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
Getting bigger bigger than live
Kau yang Esa, yang perkasa
Give me wisdom to survive *

*catatan : lirik lagu BondanPrakoso, I Will Survive

Aku Memaafkan

Aku memaafkan air mata yang harus kutumpahkan
Aku memaafkan rasa sakit dan semua kekecewaan
Aku memaafkan semua pengkhianatan serta kebohongan
Aku memaafkan semua fitnah dan tipu muslihat
Aku memaafkan kebencian serta penganiayaan
Aku memaafkan pukulan-pukulan yang melukaiku
Aku memaafkan impian-impian yang rusak
Aku memaafkan harapan-harapan yang mati sebelum waktunya
Aku memaafkan permusuhan serta kecemburuan
Aku memaafkan ketidakpedulian dan niat jahat
Aku memaafkan ketidakadilan yang dijalankan atas nama keadilan
Aku memaafkan kemarahan serta kekejaman
Aku memaafkan kelalaian dan sikap menghina
Aku memaafkan dunia dan semua kejahatannya..

_Paulo Coelho, Aleph_

Life is A Long Journey


We can't live alone forever because we're essentially social creatures. There will come a time when you ask yourself, "How long can I endure to live alone any longer?". There will be moments when being alone makes us feel like a stranger in the crowd.

When the nights come, your heart says, "If only there's someone in my bed, the one who accompanies me in spending dark and lonely nights, someone to talk to, and someone to hold." At that time, you will say to yourself that you don't like to sleep alone.

It's a matter of time, before one by one of our loved ones will leave us (father, mother, brothers, sisters, relatives, and friends). They will leave us all by ourselves. Then gradually we will feel strange, lonely and no longer comfortable in living our usual life. Then our heart will be forced to fond someone who can replace them (the one who will be our spouse), then together you build a family, with all the sadness and happiness to maintain the existence of human beings in this world. That is how this world works.

Life is a long journey to the place of nowhere. You just hope that you will meet and be together again with the ones you love in this wolrd. In the law of life, you have only two choices, you will left by the ones you love or you'll leave them.

You need to be alone sometimes to review the time you have spent. When you're alone, you can talk to yourself. There must be a time when you don't want anyone to know what you do. Time when you can spoil yourself without anyone's judgement.
At the end, you must be alone and you'll be alone.

For I must be alone when I'm dead, I don't want to face the world on my own while I'm still living

Mengenai Saya

 
Evergreen Diary© DiseƱado por: Compartidisimo