topbella

Kamis, 22 Januari 2015

Membangun Rumah Cinta


Membangun rumah tangga bahagia dalam pernikahan  ibarat membangun sebuah rumah. Sebelum dinding-dinding didirikan, lantai marmer dipasang, dan berbagai ornamen ditempelkan untuk membuat rumah menjadi indah, bangunlah dulu pondasi yang kokoh agar bisa menjadi dasar bagi pilar-pilar yang kuat.
-          Cinta
Untuk menjadi dasar sebuah pernikahan diperlukan L/C atau Love n Caring, yaitu cinta yang dewasa, melindungi, dan memahami. Melindungi dari hal-hal yang tidak menyenangkan atau ancaman. Cinta yang berisi kepedulian saat pasangan sedang sakit, susah, dan mendapat cobaan. Cinta yang berisi keinginan untuk berbuat yang terbaik untuknya. Cinta yang penuh pemahaman jika ada perbedaan pendapat, ada kebiasaan yang menjengkelkan. Paham bahwa perbedaan bukan untuk dibesar-besarkan tapi justru untuk dijembatani.
-          Saling percaya
Rasa percaya yang muncul seharusnya timbal balik dan ini diperlukan sebagai landasan untuk memutuskan lanjut menikah atau tidak. Rasa saling percaya tetap diperlukan sekarang dan selanjutnya untuk menjaga kelanggengan hubungan suami istri. Duh, betapa lelahnya hatimu jika dari waktu ke waktu dibayangi ketakutan dia tidak berkata jujur, tidak bisa diandalkan janjinya atau kesetiaannya.
-          Saling menghormati
Saling hormat adalah landasan dalam pernikahan untuk memahami perbedaan pendapat, kebiasaan dan juga kepentingan. Dengan saling hormat akan muncul kemauan bertoleransi dan selanjutnya kemauan melakukan kompromi.
Saling hormat juga berarti tidak menginjak martabat dan harga diri satu sama lain. Peduli bahwa kamu dan dia sama-sama punya hak asasi, tidak saling menyakiti hati dan fisik orang yang sangat kamu cintai.
-          Komitmen
Komitmen adalah sebuah pernyataan sikap dari pasangan untuk bersama-sama membangun rumah cinta. Saat senang, ya sama-sama tertawa. Saat kondisi finansial berkecukupan, sama-sama menikmati. Saat ada yang sakit , mengalami musibah, saat uang pas-pasan, juga tetap dijalani bersama, bertekad menyelesaikan masalah berdua dan saling memberi dukungan.
Komitmen untuk bersama dalam susah dan senang ini diharapkan juga menjadi “pagar” untuk menjaga kesetiaan pada pasangannya. Apalagi bagi pernikahan modern, dimana godaan bisa muncul dimana saja, kapan saja.
Payung kasih sayang
Empat pilar kokoh yang menjadi landasan rumah cinta perlu payung, yang sekaligus menjadi perekat bagi hubungan suami istri. Letakkan payung kasih sayang sebagai atapnya. Dengan payung ini, dalam cuaca panas terik atau hujan badai,  mereka yang berlindung di bawahnya bisa hidup aman dan penuh damai.
Kasih sayang memunculkan energi positif dari dalam diri kita masing-masing. Maka hal-hal positif juga yang akan kembali pada diri kita dan cepat atau lambat membuka penyelesaian masalah.

Toleransi, komunikasi, kompromi, bersyukur, keikhlasan

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya